FOTOCOPY AZZA

Kumpulan Makalah

Ads Here

Selasa, 31 Maret 2020

Makalah | Pengertian Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik


MAKALAH
FILSAFAT UMUM

PENGERTIAN KONSEP DASAR MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Dosen Pengampu : Lidya Triani M. PdI





                                                                                  
                                                                                  

Disusun Oleh :







SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
MAMBA’UL ULUM KOTA JAMBI

2020





KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berisi tentang” Pengertian Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik”tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses belajar.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami ini.

Jambi,   Maret 2020

  
`                                                                         Penyusun 












DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................... .... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang   .............................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................................      1
C.  Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Pertumbuhan...............................................................................      2
B.   Pengertian Perkembangan.............................................................................      2 
C.   Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan................................................      5 
D.  Pentingnya Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik......      6 
E.   Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan  Peserta Didik......................      6 
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan  ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bias dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Dalam hal ini, kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan, diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas, maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

B.   Rumusan Masalah
     Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :
1.  Pengertian Pertumbuhan pada Peserta Didik
2.  Pengertian Perkembangan pada Peserta Didik
3.  Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada Peserta Didik

C. Tujuan
1.  Untuk mengetahui Pertumbuhan pada Peserta Didik
2.  Untuk mengetahui Perkembangan pada Peserta Didik
3.  Untuk mengetahui Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada  Peserta Didik



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pertumbuhan
Di dalam seluruh jangka kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai meninggal di dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara bergantian. Keduanya tidak bisa dipisah-pisah, akan tetapi saling bergantung satu dengan lainnya bahkan bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.

B.     Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah  serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (E.B hurloch), bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik dan psikhis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu mulai dari massa konsepsi samppai mati.

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner pada tahun 1957 (Sunarto, dkk, 1994: 31) yang menjelaskan bahwa "perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap".
Dapat dikata konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas) dan berkesinambungan yang berlangsung secara bertahap. Selanjutnya Libert, Paulus dan Stauss (Singgih, 1990: 31) merumuskan arti perkembangan yaitu: "perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan".  Selain itu perkembangan proses perubahan akibat dari pengalaman.  Istilah perkembangan dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak.
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan dimaksud dapat dikategorikan menjadi empat yaitu:
a. Perubahan dalam ukuran;
b. Perubahan dalam perbandingan;
c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama; dan
d.  Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.
Soesilo  Windradini (1995: 2)  menyatakan bahwa perkembangan individu tidak berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
a)      heriditas,
b)      lingkungan
c)      kematangan fisik dan psikis, dan
d)     aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, dalam arti anak bisa
mengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta mempunyai emosi.

Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungan di mana ia hidup.  Untuk mencapai tujuan maka realisasi diri “aktualisasi diri” sangat penting perannya. Realiasasi diri memainkan peran penting dalam kesehatan mental, maka seseorang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara memuaskan dirinya.  Tetapi pada saat yang sama harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima.  Kurangnya kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap-sikap negatif terhadap orang lain dan bahkan terhadap kehidupan pada umumnya.

Beberapa pendapat para ahli mengenai pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah:
a.       C.P. Chaplin mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
b.      A.E. Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.
c.       Ahmad Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
d.      F.J. Monks menyatakan perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Dari beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.



C.     Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2.      Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3.      Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4.      Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2.      Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
3.      Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
4.      Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan  perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).






D.    Pentingnya Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan :
Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang anak dan ramaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak. Hal-hal itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui pula pada umur beberapa anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku pada emosi khsusus.
Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespon sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu dari seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak mau sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Bila anak selalu ingin merebut mainan dari temannya apakah dibiarkan saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukan sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan prilakunya.
Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembanganyang normal.
Keempat, terakhir, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.

E.     Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan  Peserta Didik
Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a.      Pertumbuhkan dan Perkembangan Fisik
1.      Pertumbuhan dan perubahan bentuk tubuh
2.      Pertumbuhan Otak
3.      Pertumbuhan Kognitif

b.      Pertumbuhkan dan Perkembangan Kognitif.
Piaget dalam Desmita (2010: 101) membagi skema perkembangan kognitif yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
1.      Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
2.      Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
3.      Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
4.      Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada periode praoperasional (2-7 tahun) merupakan tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis.
Yang dimaksud operasi mental adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya respresentasional atau “symbolic function” yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mempresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol (kata-kata, gesture/bahasa gerak, dan benda).
Dapat juga dikatakan sebagai ”simiotic function”, yaitu kemampuan menggunakan simbol-simbol (bahasa, gambar, tanda, syarat, benda, gesture atau peristiwa) untuk melambangkan sesuatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa-peristiwa (Yusuf Ln., 2000: 169).

c.   Perkembangan Bahasa
Melalui bahasa individu belajar untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bahasa juga membantu anak untuk mengungkapkan perasaan,pikiran, dan keinginannya kepada orang lain. Bahasa tidak lain merupakan sintesis dari kemampuan berfikir yang kompleks dan abstrak ( Woolfolk, 1989 ). Ditahapan bahasa ini anak sudah dapat :
1.      Mengetahui dan meniru suara-suara
2.      Mengerti terhadap kalimat perintah
3.      Mengajukan pertanyaan
4.      Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi
5.      Memecahkan masalah dengan berdialog
d.   Pertumbuhkan dan Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis seperti emosi, motivasi, dan perkembangan pribadi, serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Terkait dengan perkembangan psikososial ini, anak-anak praoperasional akan mengalami situasi krisis dalam dirinya, yakni krisis antara timbulnya inisiatif berhadapan dengan rasa bersalah.
Pada tahap ini, anak mulai belajar bertanggungjawab dan mengendalikan perasaan, sementara itu anak juga masih perlu menikmati kebebasannya.
Apabila perkembangan rasa bersalah melebihi perkembangan inisiatif, maka anak akan menjadi anak yang diliputi rasa ragu-ragu (peragu).
Pada masa kanak-kanak awal, terutama masa prasekolah (mulai usia 4 tahun) perkembangan sosial anak sudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubngan dengan teman sebayanya.
Ciri-ciri perkembangan pada tahap ini adalah :
a)      Anak sudah mulai tahu aturan-aturan, baik dilingkungan keluarganya maupun dalam lingkungan bermain 
b)      Anak sudah mengetahui hak atau kepentingan orang lain 
c)      Anak sudah mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman sebaya (peer group)












BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.








DAFTAR PUSTAKA


Fatimah Enung.2010.Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik).Bandung:CV.Pustaka Setia.
L. Zulkifli. 2000. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.
Rochman Natawidjaja.1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta :CV Mutiara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar