MAKALAH
FILSAFAT UMUM
PENGERTIAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN PESERTA DIDIK
Dosen Pengampu : Lidya Triani M. PdI
Disusun Oleh :
SEKOLAH TINGGI
ILMU TARBIYAH
MAMBA’UL ULUM
KOTA JAMBI
2020
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berisi tentang” Pengertian
Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik”tepat pada waktunya.
Kami
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
belajar.
Kami
menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami
miliki masih terbatas. Oleh karena
itu, kami berharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah kami ini.
Jambi, Maret
2020
` Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... .... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang .............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah ....................................................................................... 1
C.
Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan............................................................................... 2
B.
Pengertian
Perkembangan............................................................................. 2
C.
Perbedaan
Pertumbuhan dan Perkembangan................................................ 5
D.
Pentingnya
Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik...... 6
E.
Karakteristik
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta
Didik...................... 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan
“perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara
interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini
tidak bias dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri
sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas
penggunaannya.
Dalam hal ini, kedua proses
tersebut memiliki tahapan-tahapan, diantaranya tahap secara moral dan
spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari
tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk
dibahas, maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari
segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :
1. Pengertian
Pertumbuhan pada Peserta Didik
2. Pengertian
Perkembangan pada Peserta Didik
3. Karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan pada Peserta Didik
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui Pertumbuhan pada Peserta Didik
2. Untuk
mengetahui Perkembangan pada Peserta Didik
3. Untuk mengetahui Karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan pada Peserta
Didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pertumbuhan
Di dalam
seluruh jangka kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai meninggal di
dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis.
Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam
dirinya.
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara
bergantian. Keduanya tidak bisa dipisah-pisah, akan tetapi saling bergantung
satu dengan lainnya bahkan bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas
penggunaannya.
Pertumbuhan adalah perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif
secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Hasil
pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti
berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup
perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan
perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan
dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
B. Pengertian
Perkembangan
Perkembangan adalah serangkaian
perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman (E.B hurloch), bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan
dengan aspek-aspek fisik dan psikhis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan
sepanjang proses perkembangan individu mulai dari massa konsepsi samppai mati.
Secara umum konsep
perkembangan dikemukakan oleh Werner pada tahun 1957 (Sunarto, dkk, 1994: 31) yang menjelaskan bahwa "perkembangan sejalan dengan prinsip
orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai
ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap".
Dapat dikata
konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas) dan
berkesinambungan yang berlangsung secara bertahap. Selanjutnya Libert, Paulus
dan Stauss (Singgih, 1990: 31) merumuskan arti perkembangan yaitu:
"perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai
fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan". Selain itu
perkembangan proses perubahan akibat dari pengalaman. Istilah
perkembangan dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala
psikologis yang menampak.
Perubahan-perubahan
meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan dimaksud dapat
dikategorikan menjadi empat yaitu:
a. Perubahan dalam ukuran;
b. Perubahan dalam perbandingan;
c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama; dan
d. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.
Soesilo
Windradini (1995: 2) menyatakan bahwa perkembangan individu tidak
berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung
pada beberapa faktor, yaitu:
a) heriditas,
b) lingkungan
c) kematangan fisik dan psikis, dan
d) aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, dalam arti anak
bisa
mengadakan
seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta mempunyai emosi.
Perubahan dalam perkembangan
bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungan di mana ia
hidup. Untuk mencapai tujuan maka realisasi diri “aktualisasi diri”
sangat penting perannya. Realiasasi diri memainkan peran penting dalam kesehatan
mental, maka seseorang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara
pribadi dan sosial harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan
keinginannya dengan cara memuaskan dirinya. Tetapi pada saat yang sama
harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima. Kurangnya
kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap-sikap negatif terhadap orang
lain dan bahkan terhadap kehidupan pada umumnya.
Beberapa
pendapat para ahli mengenai pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah:
a. C.P.
Chaplin mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan
dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
b. A.E.
Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu
yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.
c. Ahmad
Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang
meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan
(multiplication) sel-sel.
d. F.J.
Monks menyatakan perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih
sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk
pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Dari
beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan diartikan
sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh
serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada
perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya
ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya
bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat
gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
C. Perbedaan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam
pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik,
seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar
dada, dan lain- lain.
2. Dalam
pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada
pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam
pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
Perkembangan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perkembangan
selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin.
2. Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
3. Perkembangan
setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
4. Perkembangan
dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
D. Pentingnya
Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan
:
Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang anak dan ramaja.
Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai
berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak. Hal-hal itu merupakan gambaran umum
yang terjadi pada kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui pula pada umur
beberapa anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku pada emosi
khsusus.
Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita
untuk merespon sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu dari seorang anak.
Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak mau sekolah lagi karena diganggu
temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Bila anak selalu
ingin merebut mainan dari temannya apakah dibiarkan saja? Psikologi
perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukan
sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan
prilakunya.
Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali
berbagai penyimpangan dari perkembanganyang normal.
Keempat, terakhir, dengan mempelajari
perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.
E. Karakteristik
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Para ahli genetik menaruh
minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi
karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan
temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a. Pertumbuhkan
dan Perkembangan Fisik
1. Pertumbuhan
dan perubahan bentuk tubuh
2. Pertumbuhan
Otak
3. Pertumbuhan
Kognitif
b. Pertumbuhkan
dan Perkembangan Kognitif.
Piaget dalam Desmita (2010:
101) membagi skema perkembangan kognitif yang digunakan anak untuk memahami
dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin
canggih seiring pertambahan usia:
1. Periode
sensorimotor (usia 0–2 tahun)
2. Periode
praoperasional (usia 2–7 tahun)
3. Periode
operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
4. Periode
operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Menurut Piaget,
perkembangan kognitif pada periode praoperasional (2-7 tahun) merupakan tahapan
dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis.
Yang
dimaksud operasi mental adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara
mental bukan fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya respresentasional
atau “symbolic function” yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk
mempresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol
(kata-kata, gesture/bahasa gerak, dan benda).
Dapat juga dikatakan
sebagai ”simiotic function”, yaitu kemampuan menggunakan simbol-simbol (bahasa,
gambar, tanda, syarat, benda, gesture atau peristiwa) untuk melambangkan sesuatu
kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa-peristiwa (Yusuf Ln., 2000: 169).
c. Perkembangan
Bahasa
Melalui
bahasa individu belajar untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bahasa juga
membantu anak untuk mengungkapkan perasaan,pikiran, dan keinginannya kepada
orang lain. Bahasa tidak lain merupakan sintesis dari kemampuan berfikir yang
kompleks dan abstrak ( Woolfolk, 1989 ). Ditahapan bahasa ini anak sudah dapat
:
1. Mengetahui
dan meniru suara-suara
2. Mengerti
terhadap kalimat perintah
3. Mengajukan
pertanyaan
4. Menyebutkan
nama-nama benda dan fungsi
5. Memecahkan
masalah dengan berdialog
d. Pertumbuhkan
dan Perkembangan Psikososial
Perkembangan
psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis
seperti emosi, motivasi, dan perkembangan pribadi, serta perubahan dalam
bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Terkait dengan perkembangan
psikososial ini, anak-anak praoperasional akan mengalami situasi krisis dalam
dirinya, yakni krisis antara timbulnya inisiatif berhadapan dengan rasa
bersalah.
Pada
tahap ini, anak mulai belajar bertanggungjawab dan mengendalikan perasaan,
sementara itu anak juga masih perlu menikmati kebebasannya.
Apabila perkembangan rasa
bersalah melebihi perkembangan inisiatif, maka anak akan menjadi anak yang
diliputi rasa ragu-ragu (peragu).
Pada masa kanak-kanak awal,
terutama masa prasekolah (mulai usia 4 tahun) perkembangan sosial anak sudah
mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubngan dengan teman
sebayanya.
Ciri-ciri perkembangan pada
tahap ini adalah :
a) Anak
sudah mulai tahu aturan-aturan, baik dilingkungan keluarganya maupun dalam
lingkungan bermain
b) Anak
sudah mengetahui hak atau kepentingan orang lain
c) Anak
sudah mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman sebaya (peer group)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada
waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter
dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana
diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
DAFTAR
PUSTAKA
Fatimah Enung.2010.Psikologi Perkembangan (Perkembangan
Peserta Didik).Bandung:CV.Pustaka Setia.
L. Zulkifli. 2000. Psikologi
Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi
Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.
Rochman Natawidjaja.1979. Psikologi
Pendidikan. Jakarta :CV Mutiara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar