FOTOCOPY AZZA

Kumpulan Makalah

Ads Here

Selasa, 31 Maret 2020

Makalah | Pentingnya Pemahaman Individu Siswa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar


MAKALAH
SKOLASTIK

PENTINGNYA PEMAHAMAN INDIVIDU SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR





Disusun Oleh :
Atiqoh Nurul Baiti
2017010137





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
2020




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berisi tentang” Pentingnya Pemahaman Individu Siswa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar” tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses belajar.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami ini.

Wonosobo, 20 Maret 2020

  
                                                                               Penyusun 







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................... .... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang   .............................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah .......................................................................................      2
C.  Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian pemahaman individu...................................................................... 3
B.  Teknik-Teknik Pemahaman Individu............................................................... 3
C.  Hal-hal yang Perlu dikenal dari Pribadi Murid................................................. 11
D.  Pentingnya Memahami Peserta Didik.............................................................. 13
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan  ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Persoalan dan problematika peserta didik akan selalu hidup dan berkembang sejalan dengan perubahan beberapa faktor yang melatarbelakangi keseharian para pesera didik. Pemahaman terhadap peserta didik sangat diperlukan demi tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal dan proporsional dan diharapkan dapat  menghantarkan peserta didik pada tingkat keberhasilan yang maksimal. Untuk itulah sangat diperlukan kehadiran dan peranan bimbingan konseling baik dari para pendidik secara keseluruhan untuk lebih memaksimalkan peran bimbingan konselingnya, dan terkhusus bagi guru BK yang memang guru BK lebih memiliki kompetensi dan potensi lebih dalam hal bimbingan konseling.
Dalam usaha pembimbingan peserta didik, ada salah satu hal yang terpenting yang menyebabkan adanya perbedaan keberhasilan pendidik dalam mendidik para pelajar/ perserta  didiknya, kemungkinan besar disebabkan oleh adanya perbedaan pengetahuan diantara para pendidik tersebut mengenai beberapa aspek yang ada pada diri anak didik.
Pemahaman kondisi serta potensi peserta didik menjadi sangat urgent bagi pendidik, disebabkan dengan memahami potensi dan kondisi peserta didik pendidik akan dengan mudah menentukan dan memilih beberapa alternative pendekatan maupun metode-metode yang diterapkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat dengan mudah beradaptasi dengan situasi proses belajar mengajar serta sangat terbantu dalam pemahaman pelajaran. Hal ini desebabkan peoses pendidikan benar-benar dapat dilaksankan secara proporsional dan sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik.
Pemimbingan terhadap peserta didik oelh pendidik juga sangat diperlukan sebab tujuan bimbingan adalah membantu siswa dalam memahami dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarah kegiatan-kegiatan yang menuju pada karir dan cara hidup yang memberikan rasa  kepuasan karena sesuai, serasi dan seimbang dengan dirinya dan lingkunganya.[2]
Permasalahan yang dialami oleh individu peserta didik terus berkembang seiring perkembangan waktu dan perkembangan lingkungan yang ada di sekitar peserta didik/ siswa.Problem peserta didik dapat berupa problem dalam memahami pelajaran, konflik antar teman, kesalahan bergaul hingga problem-problem yang bersifat multi kasus.Berawal dari persioalan individu kemudian lazimnya meningkta kepada problem keluarga dan lingkungan. Nah, hal inilah yang selalu memaksa seorang individu peserta didik untuk segera menyelesaikan, karena secara naluriah setiap individu selalu memiliki dorongan keinginan untuk terlepas dari problem yang mendera dirinya.

B.       Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan pemahaman individu?
2.      Apa saja teknik yang dapat dilakukan untuk memahami individu?
3.      Apa saja aspek yang perlu dikenali dari pribadi individu?
4.      Mengapa memahami individu itu sangat penting?

C.      Tujuan

1.      Memahami pengertian pemahaman individu.
2.      Mengetahui teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk dapat memahami individu.
3.      Memahami aspek-aspek yang perlu dikenali dari pribadi individu.
4.      Memahami aarti penting pemahaman individu.






BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian pemahaman individu

Menurut Herni (2012), pemahaman individu merupakan suatu cara/kegiatan pengumpulan informasi untuk dapat mengenal, mengerti, menilai, serta memahami individu secara keseluruhan, baik karakteristik, latar belakang, maupun masalah yang dialaminya. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling, tujuan dari pemahaman individu ini adalah untuk menentukan jenis bantuan yang diberikan. Harapannya, individu akan memperoleh bantuan yang terarah sehingga apa yang diharapkannya dapat tercapai.[1]
Pemahaman individu oleh Aiken (1997: 454) diartikan sebagai “Appraising the presence or magnitude of one or more personal characteristics. Assesing human behaviour and mental processes includes such procedures as observations, interviews, rating scales, check list, inventories, projective, and tests.” Dari pernyataan tersebut bahwa pemahaman individu adalah memiliki keberadaan atau besarnya satu atau lebih karakteristik dari pribadi individu. Menilai perilaku manusia dan proses mental meliputi prosedurr sebagai observasi, wawancara, skala penilaian, ceklis, persediaan, teknik proyektif, dan berbagai tes.

B.       Teknik-Teknik Pemahaman Individu

1.        Teknik Nontes
a.    Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. Wawancara bisa dilakukan dengan peserta didik yang bersangkutan atau dengan guru, wali kelas, orang tua maupun teman-temannya bila hal ini diperlukan.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam wawancara, yaitu :
·      Pewawancara harus mendengar, mengamati, menyelidiki, menanggapi, dan mencatat apa yang sumber data berikan. Kadang-kadang ia seperti seorang penginterogasi, kadang-kadang secara tajam ia menyerang dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai, kadang-kadang ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi pendengar yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada kemampuan melakukan kombinasi berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan situasi dan orang yang diwawancarai.
·      Dalam proses wawancara, pewawancara harus meredam egonya dan melakukan pengendalian tersembunyi. Pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh orang yang diwawancarai, sambil berusaha menciptakan suasana santai yakni suasana yang konduksif bagi berlangsungnya wawancara. Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul dibenak pewawancara ketika wawancara sedang berlangsung. Seperti : Apa yang harus saya tanyakan lagi? Bagaimana nada bicara orang yang diwawancarai ini? Dari gerak tubuh dan nada suaranya, apakah ia terlihat bicara jujur atau mencoba menyembunyikan sesuatu?

Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam teknik wawancara. Untuk kelebihannya yaitu Flexibility, Nonverbal Behavior, Question Order, Respondent alone can answer, dan Completeness. Adapun kelemahanya yaitu:
·      Memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.
·      Kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi.
·      Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation).
·      Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di lokasi-lokasi ribut dan ramai.
·      Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.
b.    Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga diperoleh suatu pemahaman dan dilakukan  secara langsung, seksama dan sistematis. Sehingga pengamatan memungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Observasi yang intensif bisa dilakukan baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamat  mencatat hal-hal yang berhubungan dengan perilaku siswa, terutama dalam mengikuti pelajaran maupun dengan teman-temannya. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui keseharian peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar.[2]

Teknik observasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantaranya :
Kelebihan :
·      Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
·      Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, aktivitas yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
·      Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
·      Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.

Kekurangan:
·         Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
·         Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
·         Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.

c.     Angket
Angket (Questioner) adalah alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden, yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden. Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan Ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.[3]
Berikut kelebihan menggunakan angket. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
·      Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
·      Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
·      Responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.

Kelemahan dari angket :
·         Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
·         Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
·         Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan di lain nomor.
·         Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.

d.    Sosiometri
Sosiometri adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok. Sosiometri dapat juga dikatakan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok dan juga dipergunakan untuk mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya serta untuk meneliti kesulitan hubungan seseorang terhadap teman-temannya dalam kelompok, baik dalam kegiatan belajar, bermain, bekerja, dan kegiatan-kegiatan kelompok lainnya.

Kegunaan lebih lanjut dari teknik sosiometri ini adalah untuk:
·      Memperbaiki hubungan insani (human relationship);
·      Menentukan kelompok kerja tertentu;
·      Meneliti kemampuan memimpin seseorang dalam kelompok pada suatu kegiatan tertentu;
·      Mengatur tempat duduk dalam kelas; serta
·      Mengetahui kekompakan dan perpecahan anggota kelompok.

Metode ini biasanya digunakan pada kelompok-kelompok kecil (misalnya 10 sampai 100 orang). Apabila terlalu banyak jumlahnya, penentuan hubungan sosial antarindividu akan menjadi kabur dan akan mengalami kesulitan

e.     Catatan anekdot
Catatan anekdot alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi individu yang berupa catatan catatan tingkah laku yang dihasilkan dapat mempermudah guru pembimbing memahami kepribadian siswa. tujuan dari teknik ini yaitu mengumpulkan informasi yang relevan tentang kepribadian siswa melalui pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu anekdota belum cukup menyajikan informasi yang relevan, dibutuhkan beebrapa anekdota yang ditulis beberapa pengamat (guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari beberapa pengamat itu dikumpulkan dan  dipelajari dalam satu urutan kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk menggamabarkan satu-dua aspek kepribadian siswa.

f.     Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan (statemen) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Dari daftar pertanyaan tersebut individu diminta untuk memilih mana pernyataan yang cocok dengan dirinya. Inventory adalah metode untuk memahami individu dengan memberikan sejumlah daftar pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden sesuai dengan keadaan dirinya. Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu. Jawaban responden tersebut selanjutnya ditafsirkan oleh pengumpul data tentang keadaan responden dan responden memahami diri. Inventory tergolong metode laporan diri (self-repport) atau diskripsi diri (self-deskripsi). Personality inventory mengungkap ciri/aspek kepribadian bentuknya pernyataan dgn jawaban singkat.. Contoh : (iniventory kepribadian, inventory minat, tingkat nilai religius, bisa juga untuk mengungkap sistem nilai pada suatu mausia.[4]
Teknik inventori ini digunakan untuk:
·      Pemahaman pribadi secara umum: Minat, Sikap, Kebiasaan belajar, Tempramen, Karakter, Jenis masalah
·      Pemahaman terhadap lingkungan sosial.
·      Pemahaman perkembangan individu yang meliputi : Landasan religious, Perilaku etis, Kematangan emosi, Kematangan intelektual, Kesadaran tanggung jawab, Peran sosial (wanita dan pria), Penerimaan diri dan pengembangan, Kemandirian dan perilaku ekonomis, Persiapan karir, dan Hubungan dengan teman sebaya

g.    Biografi atau autobiografi
Alat pengumpul data melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi ditulis oleh orang lain yang berisi riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Objek yang dipahami dalam penulisan biografi adalah:
·      Keterangan tentang diri
·      Saya dan keluarga
·      Riwayat kesehatan
·      Riwayat pendidikan
·      Rekreasi pengisian waktu luang
·      Pribadi saya
Konselor dapat membantu peserta didik membuat  autibiografi dengan memberikan suatu daftar yang dicantumkan
·      Cita-cita
·      Pengalaman yang paling mengesankan
·      Keadaan orang tua
·      Riwayat pendidikan
·      Riwayat kesehatan
·      Kegiatan untuk mengisi waktu luang
·      Hubungan dengan teman-teman
·      Masa depan pendidikan

h.    Daftar Cek Masalah
Daftar cek masalah merupakan alat atau instrumen yang berupa daftar cek yang khusus disusun untuk merangsang/memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem yang pernah atau sedang dialami seseorang. Dafar cek masalah berguna untuk mengetahui data pribadi siswa yang mencerminkan tingkah laku siswa beserta masalah-masalah yang sudah dan pernah dialami oleh siswa yang tidak dapat diungkapkan secara lisan.

2.        Teknik Tes
a.    Tes intelegensi umum
Tes semacam ini digunakan untuk mengukur kecerdasan. Satuan yang digunakan dalam tes Binet adalah IQ (intelegence question) yang diperoleh dari hasil pembagian antara usia mental dengan usia kronologis dikalikan 100.



b.    Tes bakat
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan dalam aspek-aspek khusus, seperti aspek verbal (kemampuan berbahasa), aspek numerik (kemampuan menggunakan angka-angka).
c.     Tes kepribadian
Tes kepribadian digunakan untuk mengukur sifat-sifat atau karakteristik primer dan skunder, seperti sifat-sifat stabilitas emosi, rasa humor, seksual dan sebagainya
d.    Tes hasil belajar
Jenis tes yang paling popular dalam dunia pendidikan adalah tes hasil belajar.  Tes ini ada yang distandarisasikan dan ada pula tes buatan guru.  Tujuan utama tes hasil belajar adalah mengukur dan menilai terhadap pengaruh suatu usaha pembelajaran di sekolah. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan individu setelah ia menempuh proses belajar-mengajar di sekolah sekaligus mengetahui pencapaian tujuan belajar anak didik. Bentuk tes hasil belajar yang paling dikenal ialah tes bentuk subjektif (tes essay).  Namun adapula bentuk lain seperti tes objektif yang berupa pilihan ganda, tes benar-salah dan sebagainya.[5]

C.      Hal-hal yang Perlu dikenal dari Pribadi Murid

Banyak aspek dari pribadi murid yang perlu dikenal, aspek-aspek tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :
1.        Latar Belakang Masyarakat
Kultur masyarakat dimana siswa tinggal, besar pengaruhnya terhadap sikap siswa. Latar belakang cultural ini menyebabkan para siswa memiliki sikap yang berbeda-beda tentang agama, politik, masyarakat lain, dan cara bertingkah laku. Pengalaman anak-anak diluar sekolah yang hidup di dalam masyarakat kota sangat berbeda dengan pengalaman para siswa yang tinggal di pedesaan.

2.        Latar Belakang Keluarga
Situasi di dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap emosi, penyesuaian social, minat, sikap, tujuan, displin, dan perbuatan siswa disekolah. Apabila di rumah siswa msering mengalami tekanan, merasa tak aman, frustasi maka dia juga akan mengalami perasaan asing di Sekolah. Apa yang menarik minatnya di Rumah akan keliatan pula apa yang menjadi minatnya disekolah. Guru perlu mengenal situasi dan kondisi dalam keluarga siswa, agar dapat merencanakan kegiatan-kegiatan yang serasi, kendatipun pengaruh keluarga ini tidak mutlak menetukan berhasilnya seorang siswa, karena pada kenyataannya sering juga terjadi dimana anak mengalami maladjustment ( gejala-gejala merasa tidak diterima ) sebagai akibat lingkungan sekolah.

3.        Tingkat Intelegensi
Hasil test intelegensi juga menjadi sumber yang menggambarkan abilisitas belajar siswa. Bahkan menurut Wechsler, bahwa intelegensi seseorang dipengaruhi oleh perasaan cemas, dorongan, rasa aman, dan sebagainya. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kemantapan daripada IQ. Tingkat intelegensi dapat digunakan untuk memperkirakan keberhasilan seorang siswa.
4.        Hasil Belajar
Guru perlu mengenal hasil belajar dan kemajuan belajar siswa yang telah diperoleh sebelumnya. Hal-hal yang perlu diketahui itu, ialah penguasaan pelajaran, keterampilan-keterampilan belajar dan bekerja. Hal tersebut penting bagi guru karena dapat membantu guru mendiagnosis kesulitan belajar siswa, dapat memperkirakan hasil dan kemajuan belajar selanjutnya, hasil-hasil tersebut dapat saja berbeda dan bervariasi sehubungan dengan kedaan motivasi, kematangan, dan penyesuaian sosial.
5.        Kesehatan Badan
Guru perlu secara berkala mengetahui tentang keadaan kesehatan dan pertumbuhan siswa. Keadaan kesehatan dan pertumbuhan ini besar pengaruhnya terhadap hasil pendidikan dan penyesuaian social mereka. Siswa yang kurang sehat badannya mungkin mengalami kurang vitamin sehingga kurang energi untuk belajar. 
6.        Hubungan antar Pribadi
Perkembangan social menunjukan keseluruhan pola pertumbuhan. Hubungan pribadi saling aksi dan mereaksi, peneriamaan oleh anggota kelompok, kerjasama dengan teman sekelompok akan menentukan perasaan puas dan rasa aman di sekolah, sehingga berpengaruh pada kelakuan dan motivasi belajarnya.
7.        Kebutuhan-kebutuhan Emosional
Diantara kebutuhan emosional yang penting dikalangan para siswa pada umumnya ialah ingin diterima, berteman, dan rasa aman. Kebutuhan ini perlu mendapat kepuasan dan jika tidak berhasil memberikan kepuasan atas kebutuhan tersebut maka akan menimbulkan frustasi dan gangguan mental lainnya. Gangguan mental tersebut dapat dilihat dari tingkah lakunya sebagai berikut: Tingkah Laku Pemalu, Kelakuannya sangat agresif, Tingkah laku submissive (terlalu bergantung pada orang lain), Gejala sakit somatis (sakit badan yang sebenarnya disebabkan oleh gangguan mental).
8.        Sifat-sifat Kepribadian
Guru perlu mengenal sifat-sifat kepribadian murid agar guru mudah mengadakan pendekatan pribadi dengan mereka, sehingga hubungan pribadi menjadi lebih dekat dan pengajaran lebih efektif.
9.        Bermacam-macam Minat Bakat
Guru perlu sekali minat muridnya karena penting bagi guru untuk memilih bahan pelajaran, merencanakan pengalaman belajar, menuntun kearah pengetahuan, dan mendorong motivasi belajar. [6]


D.      Pentingnya Memahami Peserta Didik

Pentingnya Pemahaman Guru/Konselor Mengenai Peserta Didik diantaranya adalah :
1.      Dengan mengetahui dasar – dasar pemahaman peserta didik, seorang guru/konselor  akan dapat memberikan harapan yang realistis terhadap anak dan remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orangtua dan guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk lebih mengembangkan kemampuannya.
2.      Dengan mengetahui dasar – dasar pemahaman peserta didik, seorang guru/konselor akan lebih mudah dalam memberikan respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang peserta didik (konseli).
3.      Dengan mengetahui dasar – dasar pemahaman peserta didik, seorang guru/konselor akan lebih mudah dalam mengenali kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai, sehingga guru dapat mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.
4.      Dengan mengetahui dasar – dasar pemahaman peserta didik, seorang guru/konseli akan lebih mudah dalam memberikan bimbingan yang tepat pada peserta didik.[7]






BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.      Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Secara terminologis individu berarti manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial.
2.      Pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada individu atau sekelompok individu.
3.      Pemahaman terhadap individu dilakukan dengan mengumpulkan data dari tiap – tiap individu yang bersangkutan. Data – data tersebut dapat diambil langsung dari individu yang bersangkutan, dapat juga diambil dari orang lain.













DAFTAR PUSTAKA

Dewa Ketut Sukardi. 1987 .Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Ghalia Indonesia. Jakarta Timur
Lamora Lumongga Lubis.2011.Memahami Dasar-dasar konseling dalam Teori dan Praktik. Kencana Prenanda Media Group. Jakarta
Musdalifah Dachrud. 2013. Psikologi Pendidikan. STAIN Manado Press.Manado.




[1] Dewa Ketut Sukardi. 1987 .Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Ghalia Indonesia. Jakarta Timur. Hal 68.

[2] Lamora Lumongga Lubis.2011.Memahami Dasar-dasar konseling dalam Teori dan Praktik. Kencana Prenanda Media Group. Jakarta. Hal 94.

[3] Lamora Lumongga Lubis.2011.Memahami Dasar-dasar konseling dalam Teori dan Praktik. Kencana Prenanda Media Group. Jakarta. Hal. 98

[4] Lamora Lumongga Lubis.2011.Memahami Dasar-dasar konseling dalam Teori dan Praktik. Kencana Prenanda Media Group. Jakarta. Hal 103.

[5] Lamora Lumongga Lubis.2011.Memahami Dasar-dasar konseling dalam Teori dan Praktik. Kencana Prenanda Media Group. Jakarta. Hal 105.

[6] Musdalifah Dachrud. 2013. Psikologi Pendidikan. STAIN Manado Press.Manado. Hal 51.

[7] Musdalifah Dachrud. 2013. Psikologi Pendidikan. STAIN Manado Press.Manado. Hal 75.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar