FOTOCOPY AZZA

Kumpulan Makalah

Ads Here

Kamis, 01 Oktober 2020

Makalah Fi'il

                                                                  MAKALAH

Bahasa Arab III

 

FI’IL

 

 

Dosen Pengampu : Rudi Zulpianto, M.Pd


 

 

 


 

 

 

 

Disusun Oleh :

Gustina Riski Tari

 

 

 

 

 

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

MAMBA’UL ULUM KOTA JAMBI

2020


 KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berisi tentang” Fi’il tepat pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses belajar.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami ini.

 

Jambi,   April 2020

 

  

`                                                                         Penyusun 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: i

 


DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR................................................................................... .... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang   .............................................................................................. 1

B.  Rumusan Masalah .......................................................................................      1

C.  Tujuan..........................................................................................................      1

BAB II PEMBAHASAN

A.  Pengertian Fi’il Madhi...................................................................................... 3

B.  Contoh Fi’il Madhi...................................................................................... .... 4

C.  Fi’il Mudhari’................................................................................................... 5

D.  Contoh-contoh Fi’il Mudhari’..................................................................... .... 6

E.   Fi’il Amr........................................................................................................... 7

F.   Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad................................................. .... 7

BAB III PENUTUP

A.  Kesimpulan  ..................................................................................................... 10

B.  Saran ................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: ii

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Kalimah adalah suatu susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang mempunyai arti/makna, kalimah dibagi menjadi tiga yaitu kalimah isim (kata yang menujukkan arti suatu benda yang tidak di sertai waktu dan tempat), kalimah fi’il (kata kerja) dan  kalimah huruf (kata yang tidak mampu berdiri sendiri kecuali jika dirangkai dengan kata yang lain). Jika kalimah itu di masuki ‘amil maka ada yang akan terjadi suatu perubahan pada kalimat tersebut,dan pula ada yang tetap.

Dalam bahasa Arab terdapat pula Kalimat Fi’il yaitu kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang).

i’il Madhi itu menunjukkan kata kerja di masa lampau, Fi’il Mudhari’ iitu menunjukkan kata kerja di masa sekarang atau masa yang akan datang, sedangkan Fi’il Amr itu menunjukkan kata kerja bentuk perintah.

 

B.   Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Fi’il Madhi?

2. Bagaimana Contoh Fi’il Madhi?

3. Apa yang dimaksud Fi’il Mudhari’?

4. Apa saja Contoh-Contoh Fi’il Mudhari’?

5. Apa pengertian Fi’il Amr?

6.  Bagimana Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad?

 

C.    Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Fi’il Madhi

2.  Agar mengetahui Contoh Fi’il Madhi

3. Untuk mengetahui pengertian Fi’il Mudhari’

4. Dapat mengetahui Contoh-Contoh Fi’il Mudhari’

Text Box: 15. Untuk mengetahui pengertian Fi’il Amr

6.  Dapat mengetahui Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: 2

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Fi’il Madhi

Fi’il madhi adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang telah terjadi di masa lampau. Dengan kata lain pekerjaan tersebut telah/sudah dilaksanakan, baik dilaksanakan baru saja, tadi, kemarin, satu bulan yang lalu, atau satu tahun yang lalu dan seterusnya.

Arti

Contoh Kalimat

Saya telah membaca buku

قَرَأْتُ الْكِتَابَ

Anak laki-laki itu telah bermain bola

لَعِبَ الْوَلَدُ الْكُرَّةَ

Azizah telah pergi ke Perpustakaan

ذَهَبَتْ عَزِيْزَةُ إِلَى الْمَكْتَبَتِ

Nabila dan Khodijah adalah mahasiswa Universitas itu. Mereka berdua telah belajar bahasa Arab

نَبِيْلَةُ وَخَادِجَةُ طَالِبَتَانِ فِيْ تِلْكَ الْجَا مٍعَةِ وَهُمَا قَدْ دَرَسَا لُغَةَ الْعَرَ بِيَّةِ

Bayi itu telah mengantuk dikAmrnya

نَعَسَ الطِفْلُ فِي حُجْرَ تِهِ

 

Jika diperhatikan, perubahan fi’il madhi akan terlihat berbeda diakhirnya sesuai dhamir-nya (kata ganti). Hal ini dapat digambarkan dalam table berikut:[1]

Arti

Fi’il Madhi

Dhamir

Dia laki-laki telah mendengar

سَمِعَ

هُوَ

Dia (2 orang) laki-laki telah mendengar

سَمِعَا

هُمَا

Dia (jama’) laki-laki telah mendengar

سَمِعُوا

هُمْ

Dia Perempuan telah mendengar

سَمِعَتْ

هِيَ

Dia (2 orang) perempuan telah mendengar

سَمِعَتَا

هُمَا

Dia (jama’) perempuan telah mendengar

Text Box: 3سَمِعْنَ

هُنَّ

Kamu (laki-laki) telah mendengar

سَمِعْتَ

اَنْتَ

Kamu (2 orang laki-laki) telah mendengar

سَمِعْتُمَا

اَنْتُمَا

Kamu (jama’ laki-laki) telah mendengar

سَمِعْتُمْ

اَنْتُمْ

Kamu (Perempuan) telah mendengar

سَمِعْتِ

اَنْتِ

Kamu (2 orang Perempuan) telah mendengar

سَمِعْتُمَا

اَنْتُمَا

Kamu (jama’ perempuan) telah mendenger

سَمِعْتُنَّ

اَنتُنَّ

Saya telah mendengar

سَمِعْتُ

اَنَا

Kami/ Kita telah mendengar

سَمِعْنَا

نَحْنُ

 

B.     Contoh Fi’il Madhi

Telah Memasak

Telah Mengantuk

Telah Menulis

Telah Mendengar

Dhamir

شَجُعَ

نَعَسَ

كَتَبَ

سَمِعَ

هُوَ

شَجُعَا

نَعَسَا

كَتَبَا

سَمِعَا

هُمَا

شَجُعُوا

نَعَسُوا

كَتَبُوا

سَمِعُوا

هُمْ

شَجُعَتْ

نَعَسَتْ

كَتَبَتْ

سَمِعَتْ

هِيَ

شَجُعَتَا

نَعَسَتَا

كَتَبَتَا

سَمِعَتَا

هُمَا

شَجُعْنَ

نَعَسْنَ

كَتَبْنَ

سَمِعْنَ

هُنَّ

شَجُعْتَ

نَعَسْتَ

كَتَبْتَ

سَمِعْتَ

اَنْتَ

شَجُعْتُمَا

نَعَسْتُمَا

كَتَبْتُمَا

سَمِعْتُمَا

اَنْتُمَا

شَجُعْتُمْ

نَعَسْتُمْ

كَتَبْتُمْ

سَمِعْتُمْ

اَنْتُمْ

شَجُعْتِ

نَعَسْتِ

كَتَبْتِ

سَمِعْتِ

اَنْتِ

شَجُعْتُمَا

نَعَسْتُمَا

كَتَبْتُمَا

سَمِعْتُمَا

اَنْتُمَا

شَجُعْتُنَّ

نَعَسْتُنَّ

كَتَبْتُنَّ

سَمِعْتُنَّ

اَنْتُنَّ

شَجُعْتُ

نَعَسْتُ

Text Box: 4كَتَبْتُ

سَمِعْتُ

اَنَا

شَجُعْنَا

نَعَسْنَا

كَتَبْنَا

سَمِعْنَا

نَحْنُ

 

C.    Fi’il Mudhari’

Fi’il Mudhari’ adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau akan terjadi. Dengan kata lain pekerjaan tersebut sedang dilaksanakan atau akan dilaksanakan.

Arti

Contoh Kalimat

Saya sedang/ akan membaca buku

اَقْرَأُ الْكِتَبَ

Anak laki-laki itu sedang/ akan bermain bola

يَلْعَبُ الْوَالَدُ الكُرَّةَ

Azizah sedang/ akan pergi ke Perpustakaan

تَذْهَبُ عَزِيْزَةُ إِلَىَ الْمَكْتَبَةِ

Nabila dan Khodijah sedang/ akan belajar bahasa Arab

نَبِيْلَةُ وَخَادِجَةُ طَالِبَتَانِ فِيْ تِلْكَ الْجَمِعَةِ وَهُمَا تَدْرُسَانِ لُغَةَ الْعَرَبِيَّةِ

Bayi itu sedang/ akan mengantuk di kAmrnya

يَنْعَسُ الطِفْلُ فِي حُجْرَتِهِ

 

Jika diperhatikan, perubahan Fi’il Mudhari’ akan terlihat berbeda-beda di akhir kata sesuai dhamir-nya (kata ganti). Perubahan pada fi’il mudhari’ akan terlihat pada huruf mudhara’ah yang digunakan di awal dan akhir fi’il nya. Adapun huruf mudhara’ah adalah 4 huruf hijaiyyah yang berbeda dalam fi’il mudhari’, huruf tersebut adalah ن dan    ا, ي, ت.[2]

Arti

Fi’il Madhi

Dhamir

Dia laki-laki sedang/ akan mendengar

يَسْمَعُ

هُوَ

Dia (2 orang) laki-laki sedang/ akan mendengar

يَسْمَعَانِ

هُمَا

Dia (jama’) laki-laki/ akan mendengar

يَسْمَعُوْنَ

هُمْ

Dia Perempuan sedang/ akan mendengar

Text Box: 5تَسْمَعُ

هِيَ

Dia (2 orang) Perempuan sedang/ akan mendengar

تَسْمَعَانِ

هُمَا

Dia (jama’) Perempuan sedang/ akan mendengar

يَسْمَعْنَ

هُنَّ

Kamu (laki-laki) sedang/ akan mendengar

تَسْمَعُ

اَنْتَ

Kamu (2 orang laki-laki) sedang/ akan mendengar

تَسْمَعَانِ

اَنْتُمَا

Kamu (jama’ laki-laki) sedang/ akan mendengar

تَسْمَعُوْنَ

اَنْتُمْ

Kamu (perempuan) sedang/ akan mendengar

تَسْمَعِيْنَ

اَنْتِ

Kamu (2 orang Perempuan) sedang/ akan mendengar

تَسْمَعَانِ

اَنْتُمَا

Kamu (jama’ perempuan) sedang/ akan mendenger

تَسْمَعْنَ

اَنتُنَّ

Saya sedang/ akan mendengar

اَسْمَعُ

اَنَا

Kami/ Kita sedang/ akan mendengar

نَسْمَعُ

نَحْنُ

 

D.    Contoh-contoh Fi’il Mudhari’

Sedang/ akan Memasak

Sedang/ akan duduk

Sedang/ akan Menulis

Sedang/ akan mendengar

Dhamir

يَطْبَخَ

يَجْلِسُ

يَكْتُبُ

يَسْمَعُ

هُوَ

يَطْبَخَانِ

يَجْلِسَانِ

يَكْتُبَانِ

يَسْمَعَانِ

هُمَا

يَطْبَخُونَ

يَجْلِسُونَ

يَكْتُبُوْنَ

يَسْمَعُوْنَ

هُمْ

تَطْبَخُ

تَجْلِسُ

تَكْتُبُ

تَسْمَعُ

هِيَ

تَطْبَخَانِ

تَجْلِسَانِ

تَكْتُبَانِ

تَسْمَعَانِ

هُمَا

يَطْبَخْنَ

تَجْلِسْنَ

يَكْتُبْنَ

يَسْمَعْنَ

هُنَّ

تَطْبَخُ

تَجْلِسُ

Text Box: 6تَكْتُبُ

تَسْمَعُ

اَنْتَ

تَطْبَخَانِ

تَجْلِسَانِ

تَكْتُبَانِ

تَسْمَعَانِ

اَنْتُمَا

تَطْبَخُونَ

تَجْلِسُونَ

تَكْتُبُوْنَ

تَسْمَعُوْنَ

اَنْتُمْ

تَطْبَخِيْنَ

تَجْلِسِيْنَ

تَكْتُبِيْنَ

تَسْمَعيْنَ

اَنْتِ

تَطْبَخَانَ

تَجْلِسَانِ

تَكْتُبَانِ

تَسْمَعَانِ

اَنْتُمَا

تَطْبَخْنَ

تَجْلِسْنَ

تَكْتُبْنَ

تَسْمَعْنَ

اَنْتُنَّ

اَطْبَخُ

اَجْلِسُ

اَكْتُبُ

اَسْمَعُ

اَنَا

نَطْبَخُ

نَجْلِسُ

نَكْتُبُ

نَسْمَعُ

نَحْنُ

 

E.     Fi’il Amr

Fi’il amr atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan oleh mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

Perlu diingat bahwa yang menjadi fa’il (Pelaku) dari fi’il amr adalah dhamir mukhatab (lawan bicara) atau “orang kedua” sebagai orang yang diperintah untuk melakkukan pekerjaan tersebut. Dhamir mukhatab tersebut adalah: اَنْتَ, اَنْتُمْ, اَنْتُمَا, اَنْتِ, اَنْتَ

Arti

Contoh Kalimat

Pergilah (kamu laki-laki) ke masjid!

اِذْهَبْ اِلَى الْمَسْجِدِ

Beramal lah (kalian) untuk akhirat kalian!

اِعْمَلَا لِأَخِرَتِكُمَا

Sayangilah (kamu perempuan) ibumu!

أَخِبِّي أُمِّكَ

Bacalah (kalian laki-laki) buku ini!

اِقْرَئُوا هَذَا الْكِتَابَ

Duduklah (Kamu laki-laki) wahai saudaraku!

اِجْلِسْ يَاأَخِيْ

 

F.     Cara membuat Fi’il Amr Tsulatsi Mujarrad

Cara membuat fi’il amr bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman kepada fi’il mudhari’-nya dengan ketetuan sebagai berikut:[3]

Text Box: 71.      Huruf ya (يmudhara’ah yang terletak di awal fi’il diganti dengan alif (أ). Adapun harakat (tanda baca alif ini memiliki beberapa ketentuan: 1) apabila huruf kedua terakhir fi’il ber-harakat dhammah, maka alif ber-harakat dhammah, dan 2) apabila huruf kedua terakhir fi’il ber-harakat kasrah dan fathah, maka alif ber-harakat kasarah.

Contoh:

Fi’il Amr

Fi’il Mudhari’

Fi’il Madhi

اُكْتُبْ

يَكْتُبُ

كَتَبَ

اِجْلِسْ

يَجْلِسُ

جَلَسَ

اِذْهَبْ

يَذْهَبُ

ذَهَبَ

 

2.      Apabila setelah huruf ya’ (يmudhara’ah adalah huruf hijaiyyah yang ber-harakat baik kasrah, fathah atau dhammah, untuk merubahnya menjadi fi’il amr huruf ya’ dihapus tanpa diganti dengan alif, serta huruf ‘illat (أ – و - ي) yang ada pada fi’il mudhari’ juga dihapus.

Contoh:

Fi’il Amr

Fi’il Mudhari’

Fi’il Madhi

قُلْ

يَقُوْلُ

قَالَ

نَمْ

يَنَامُ

نَامَ

 

3.      Apabila setelah dibuang ya Mudhara’ahnya huruf pertamanya merupakan hamzah yang berharokat sukun, maka dapat mengikuti cara pertama atau mengikuti cara kedua dengan menghilangkan hamzah yang berharokat sukun.

Contoh:

Fi’il Amr

Fi’il Mudhari’

Fi’il Madhi

كُلْ

يَأْكُلُ

أَكُوْلُ

أُأْمُرْ / مُرْ

يَأْمُرُ

أَمَرَ

 

Perhatikan contoh-contoh dengan seksama:

Fi’il Amr

Fi’il Mudhari’

Fi’il Madhi

Dhamir

-

يَكْتُبُ

كَتَبَ

هُوَ

-

يَكْتُبَانِ

كَتَبَا

هُمَا

-

Text Box: 8يَكْتُبُوْنَ

كَتَبُوْا

هُمْ

-

تَكْتُبُ

كَتَبَتْ

هِيَ

-

تَكْتُبَانِ

كَتَبَتَا

هُمَا

-

يَكْتُبْنَ

كَتَبْنَ

هُنَّ

اَكْتُبْ

تَكْتُبُ

كَتَبْتَ

اَنْتَ

اُكْتُبَا

تَكْتُبَانِ

كَتَبْتُمَا

اَنْتُمَا

اُكْتُبُوا

تَكْتُبُوْنَ

كَتَبْتُمْ

اَنْتُمْ

اُكْتُبِيْ

تَكْتُبِيْنَ

كَتَبْتِ

اَنْتِ

اُكْتُبَا

تَكْتُبَانِ

كَتَبْتُمَا

اَنْتُمَا

اُكْتُبْنَ

تَكْتُبْنَ

كَتَبْتُنَّ

اَنْتُنَّ

-

اَكْتُبُ

كَتَبْتُ

اَنَا

-

نَكْتُبُ

كَتَبْنَا

نَحْنُ

 

Berdasarkan contoh diatas dapat dipahami bahwa ketentuan-ketentuan berikut:

1.   Fi’il amr ber-dhamir اَنْتَ huruf akhir fi’il di-harakt-i dengan sukun (ْ).

2. Fi’il amr ber-dhamir اَنْتِ huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan kasrah dan ditambahi huruf ya’ sukun (يْ).

3.  Fi’il amr ber-dhamir اَنْتُمَا huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan fathah dan ditambahi dengan alif (ا).

4.   Fi’il amr ber-dhamir  اَنْتُمْ huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan dhammah dan ditambahi dengan waw sukun (وْ).

5.   Fi’il amr ber-dhamir اَنْتُنَّ huruf akhir fi’il di-harakat-i dengan sukun dan ditambahi huruf nun ber-harakat fathah (نَ).[4]

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: 9

 


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

1.   Fi’il madhi adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang telah terjadi di masa lampau.

2.  Fi’il Mudhari’ adalah setiap kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau akan terjadi.

3.  Fi’il amr atau kata kerja perintah yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintahkan agar dilakukan oleh mukhatab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

 

B.     Saran

Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat mengetahui kata ganti kepemilikan atau macam-macam fi’il. Kita sebagai mahasiswa diharapkan agar dapat dan mampu memahami apa pengertian, dan masing-masing kata kerja (fa’il) tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Text Box: 10

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Nawang Wulandari, Belajar Bahasa Arab Asyik dan Menyenangkan 2, (Metro: CV. Laduni Alifatama, 2018), Cetakan Kedua

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 



[1] Nawang Wulandari, Belajar Bahasa Arab Asyik dan Menyenangkan 2, (Metro: CV. Laduni Alifatama, 2018), Cetakan Kedua, hal. 9

[2] Nawang Wulandari, Belajar Bahasa Arab Asyik dan Menyenangkan 2,hal. 15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar