FOTOCOPY AZZA

Kumpulan Makalah

Ads Here

Kamis, 01 Oktober 2020

Makalah Tomat Hidroponik

                                                                     MAKALAH

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

 

 

TOMAT HIDROPONIK

 


 


 

 

 

 

 

Disusun Oleh :

Nama : Sefty Triajeng Afiari  

Kelas : X IIS 4

 

 

 

 

 

 

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI

2020

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berisi tentang ”Tomat Hidroponik tepat pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses belajar.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami ini.

 

Jambi,   April 2020

 

  

`                                                                         Penyusun 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR................................................................................... .... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang   .............................................................................................. 1

B.  Tujuan............................................................................................................... 2

PEMBAHASAN

A.  Pemilihan Bibit Unggul   .............................................................................     4

B.  Penyemaian Bibit   ......................................................................................     5

C.  Pemindahan ke Sistem Hidroponik.............................................................     6

D.  Perawatan Tomat Hidroponik                                                                           7

E.   Panen                                                                                                                8

F.   Pengendalian Hama dan Penyakit   ............................................................     8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

            Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasilnya dan kualitas buahnya. Apabila dilihat dari rata-rata produksinya, ternyata tomat di Indonesia masih rendah, yaitu 6,3 ton/ha jika dibandingkan dengan negara-negara Taiwan, Saudi Arabia dan India yang berturut-turut 21 ton/ha, 13,4 ton/ha dan 9,5 ton/ha. Rendahnya produksi tomat di Indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok, kultur teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama atau penyakit yang kurang efisien.

            Sejak manusia mengenal pertanian, tanah merupakan media tanam yang paling umum digunakan dalam bercocok tanam. Seiring dengan perkembangan jaman dan dipacu oleh keterbatasan lahan yang dimiliki seperti tanah yang sempit atau tanah yang tidak subur, orang mulai bercocok tanam dengan menggunakan media tanam bukan tanah, seperti air, pasir dan lain-lain.

            Hidroponik merupakan salah satu alternatif cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hidroponik berasal dari kata Hydro (air) dan Ponics (pengerjaaan), sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam dengan media tanam air. Pada awalnya orang mulai menggunakan air sebagai media tanam mencontoh tanaman air seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman hias yang ditanam dalam vas bunga atau botol berisi air. Pada perkembangan selanjutnya orang mulai mencoba media tanam yang lain, kemudian membandingkan keuntungan dan kerugiannya, sehingga selain media tanam air (kultur air) dipakai juga media pasir (kultur pasir) dan bahan porus (kultur agregat) seperti kerikil, pecahan genteng, pecahan batu bata, serbuk kayu, arang sekam dan lain-lain.

            Sejarah hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu, pada tahun 1669 di Inggeris sudah dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalam laboratorium. Kemajuan yang sangat berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr. W.F. Gericke di California (AS) berhasil menumbuhkan tomat setinggi 3 m dan berbuah lebat dalam bak berisi air mineral. Pada tahun 1950 Jepang secara besar-besaran menyebarkan cara bercocok tanam hidroponik untuk mensuplai sayuran bagi tentara pendudukan Amerika Serikat. Dari sini hidroponik terus menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia hidroponik mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1980.

 

B.       Tujuan

1.    Untuk mengetahui cara budidaya tanaman tomat secara hidroponik dengan menggunakan media padat dari bibit.

2.    Untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan nutrisi hidroponik terhadap pertumbuhan bibit tomat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TOMAT HIDROPONIK

Description: C:\Users\User\Pictures\1.png

Menanam tomat dengan teknik hidroponik kini sudah banyak diterapkan oleh masyarakat.

Proses penanaman dengan teknik ini biasanya diterapkan oleh mereka yang tidak memiliki lahan tanam luas.

Kualitas tanaman tomat hasil budidaya secara hidroponik tidak berbeda jauh dibandingkan produk yang ditanam dengan cara konvensional.

Panduan: Cara Menanam Tomat Hidroponik

 

Budidaya tomat sendiri bukanlah sebuah proses yang sulit. Penerapan caranya tidak jauh berbeda dengan budidaya cabe maupun terong.

Langkah awal yangdilakukan untuk menanam tomat hidroponik dimulai dari pemilihan bibit,penyemaian, pemindahan media tanam, perawatan, hingga proses panen.

Beberapa hal yang harus disiapkan untuk menanam tomat hidroponik, diantaranya:

•   Media tanam penyemaian

•   Gergaji kecil

•   Nutrisi AB Mix

•   Instalasi sistem hidroponik

Media tanam penyemaianbiasanya yang digunakan adalah rockwool. Selain praktis, rockwool juga lebihgampang didapatkan pada saat ini.

Nutrisi AB Mix digunakanpada bak penampungan sebagai asupan nutrisi tomat nantinya. Nutrisi ini dibutuhkanpada saat proses pembesaran di sistem hidroponik.

Sementara itu, instalasi hidroponik yang bisa diaplikasikan,seperti DFT atau drip system.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan secara umum, yakni:

•   Proses pemilihan bibit unggul

•   Penyemaian bibit pada rockwool hingga tumbuh tunas sejati

•   Pemindahan bibit pada sistem hidroponik

•   Perawatan

•   Panen

Lama dari proses penyemaian hingga panen antara 3 sampaidengan 3,5 bulan.

A.    Pemilihan Bibit Unggul

Description: C:\Users\User\Pictures\2.png

tokopedia.com/benihkita-com

Untuk mendapatkan bibit tomat, Anda bisa membelinya di tokopertanian.

Selain itu, Anda bisa pula mengambil biji tomat di dapurlalu dikeringkan.

•   Lakukanlah seleksi untuk mendapatkan bibit unggul. Caranya dengan merendam benih/bibit tomat yang telah kering tersebut selama 15-20 menit.

•   Kemudian, terdapat bibit yang mengapung dan ada pula yang terendam. Bibit yang baik adalah yang terendam sementara yang terapung sebaiknya tidak digunakan.

 

 

 

B.     Penyemaian Bibit

Description: C:\Users\User\Pictures\3.png

amazon.com

Setelah didapatkan bibit-bibit unggul yang siap tanam, tahapberikutnya penyemaian pada rockwool.

•   Siapkan rockwool lalu potong dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm.

•   Lubangi masing-masing rockwool dengan tusuk gigi untuk memasukkan bibit nantinya. Proses melubangi ini jangan sampai rockwoolnya bolong, ya.

•   Taruh rockwool tersebut pada tray semai atau nampan.

•   Masukkan bibit pada lubang yang telah dibuat.

•   Siram rockwool dengan air biasa (air tanah) hingga basah.

•   Tutup tray semai dengan plastic hitam supaya cahaya tidak masuk dan simpan di tempat yang gelap selama 2×24 jam.

•   Kemudian, setelah 2 hari akan terlihat proses pertumbuhan kecambah. Pada proses ini pindahkan tray semai ke tempat yang ada sinar matahari.

•   Proses ini hingga 21-28 hari.

•   Dalam proses ini tetap pantau kondisi dari rockwool. Tambahkan air agar rockwool tetap dalam kondisi lembab.

 

 

 

 

 

 

 

 

C.     Pemindahan ke Sistem Hidroponik

Description: C:\Users\User\Pictures\4.png

greenandvibrant.com

Setelah tunas sejati muncul (daunnya sudah lebih dari 2)maka bibit dari proses penyemaian siap dipindahkan pada sistem hidroponik.

Sistem hidroponik yang biasanya digunakan untuk tomat,seperti deep flow system (DFT) atau drip system.

Secara singkat, DFT merupakan sistem yang didalamsirkulasinya air nutrisi mengalir dalam kondisi tergenang sementara drip airnutrisi akan diteteskan hingga sampai pada akar tanaman.

Untuk proses pemindahannya cukup gampang.

•      Pisahkan rockwool dengan rockwool lainnya.

•      Taruh rockwool pada sistem hidroponik dengan bantalan kerikil, pecahan genteng, arang, atau bisa pula menggunakan netpot.

•      Mengenai perhitungan kadar nutrisi untuk tomat sebelum berbunga sekitar 1300 ppm. Angka ini dapat Anda dapatkan dari hasil tes pada bak penampungan dengan menggunakan alat TDS.

•      Nutrisi tersebut didapatkan dari nutrisi AB Mix yang bisa Anda beli di toko pertanian terdekat.

 

 

D.    Perawatan Tomat Hidroponik

 Description: C:\Users\User\Pictures\5.png

Setelah proses pemindahan ke sistem hidroponik tahapanberikutnya adalah proses perawatan atau maintenance.

•   Begitu pula dengan ppm air nutrisi. Usahakan supaya air nutrisi berkisar pada angka 1300. Bila kurang segera ditambahkan.

•   Setelah tanaman tomat cukup tinggi, Anda bisa memberi penopang (misalnya, tali) agar tumbuhnya tetap tegak atau patah.

•   Disaat tomat telah berbunga tingkatkan ppm air nutrisi menjadi 2000 ppm. Hal ini supaya nutrisi untuk buahnya lebih optimal.

•   Perawatan lebih ditingkatkan pada saat tanaman tomat telah berbuah.

•   Sebaiknya potong ranting tanaman yang tidak berbuah. Hal ini supaya konsentrasi nutrisi tertuju lebih pada buah.

•   TIngkatkan ppm air nutrisi sekitar 3600 ppm.

 

 

 

 

 

 

E. Panen

 Description: C:\Users\User\Pictures\6.png

Berkisar hingga 80-90 hari tomat hidroponik mulai berbuah warna merah. Hal ini menandakan tomat siap untuk dipanen.

 

F. Pengendalian Hama dan Penyakit

Tanaman tomat ternyata juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Ada beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman ini.

Contohnya adalah busuk daun, antraknosa, layu fusarium, bulai dan busuk buah.

Pencegahan Busuk Daun

•   Pencegahan terhadap busuk daun, layu fusarium dan antraknosa dapat Anda lakukan dengan menyemprot tanaman tomat 7 hari sekali.

•   Namun, apabila gejala sudah muncul sebaiknya tanaman tomat Anda semprot 1-2 hari sekali. Penanganan khusus untuk layu fusarium dapat dilakukan melalui pencabutan tanaman yang terinfeksi.

•   Lalu, kocor dengan fungisida dan bakterisida sekaligus.

Penyakit Bulat dan Lalat Buah

•   Sementara itu, penyakit bulai dan lalat buah dapat Anda atasi melalui penggunaan insektisida kontak dan lambung.

•   Ketika tanaman tomat terkena bulai, umumnya pertumbuhannya akan terhenti. Jadi, Anda harus mengatasinya dengan memberikan nutrisi mikro dan zpt pada daunnya.

•   Kemudian, untuk masalah busuk buah, Anda bisa memberi tanaman tomat fungisida dan bakterisida.

Jadi, keterbatasan tanam bukanlah penghalang bagi Anda untuk melakukan budidaya tanaman tomat.

Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi pertanian telah menghadirkan berbagai teknik budidaya tanaman tomat.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar