FOTOCOPY AZZA

Kumpulan Makalah

Ads Here

Kamis, 01 Oktober 2020

Makalah Kewirausahaan Tentang Enterpreneurship

                     MAKALAH KEWIRAUSAHAAN TENTANG ENTREPRENEURSHIP

 

 


 


 

 

 

                                                            Disusun oleh

 

NAMA            : ANDI AMELIA HASTRI

NIM                : 1600861201289

 

 

 

 

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI

2020

 


DAFTAR ISI

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Entrepreneurship (Kewirausahaan)

2.1.1 Pengertian

2.1.2 Sejarah

2.1.3 Hakekat dan Ciri-ciri

2.2 Membangun Jiwa Entrepreneurship

2.3 Strategi Menumbuh Kembangkan Jiwa Entrepreneur Bagi Mahasiswa

2.4 Membangun Jiwa Entrepreneurship Pada Masa Covid -19

BAB III KESIMPULAN

 

 

 

 

                                                                                                                                          BAB I PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang Masalah

Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan

Harapan  untuk  diterima  di  dunia  kerja  tentunya  tidaklah  keliru,  namun tidak  dapat  dipungkiri  bahwa  kesempatan  kerja  pun  sangat  terbatas  dan  tidak berbandng  linear  dengan  lulusan  lembaga  pendidikan  baik  dasar,  menengah maupun  pendidikan tinggi.  Oleh sebab itu  semua  pihak  harus  terus  berpikir dan mewujudkan  karya  nyata  dalam  mengatasi  kesenjangan  antara  lapangan  kerja dengan lulusan institusi pendidikan. Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran.    Sedangkan    pengangguran    adalah    salah    satu    permasalahan pembangunan  yang  sangat  kritis  khususnya  di  negara  Indonesia  termasuk  di daerah-daerah di pelosok nusantara.

Peranan kewirausahaan dan budaya kewirausahaan dalam pembangunan ekonomi dan sosial sering kali diremehkan. Bagaimanapun, setelah bertahun-tahun menjadi semakin jelas bahwa kewirausahaan memang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi. Transformasi ide-ide menjadi peluang ekonomi merupakan inti dari kewirausahaan. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi telah maju secara signifikan oleh orang-orang yang memiliki jiwa kewirausahaan dan inovatif, mampu memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko.

Mengembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa juga merupakan salah satu hal yang penting menjadi kesempatan kerja, pendapatan dan kesejahteraan bagi setiap orang / individu. Dahulu, pola pembelajaran kewirausahaan tidak secara formal dilembagakan. Bekal motivasi dan sikap mental kewirausahaan terbangun secara alamiah, lahir dari keterbatasan dan semangat survival disertai keteladanan kerja keras dari dosen atau model contoh. Mahasiswa yang terlatih tempaan secara fisik dan mental melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, akan menjadi tangguh untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Pribahasa berakit-rakit ke hulu berenang ketepian, dijiwai benar. Mahasiswa menjadi terlatih melihat sisi positif suatu sumberdaya dan transformasikan menjadi manfaat yang nyata. Namun, pola pengembangan kewirausahaan masa lalu dianggap tidak sistematik menghasilkan kewirausahaan. Kewirausahaan lebih ditentukan oleh bakat atau karakter individu, atau bawaan lahir, tidak atas proses yang direncanakan.

Namun sekarang ditengah dampak dari merebaknya pandemi Covid-19 saat ini amat terasa di banyak negara begitupun di Indonesia, hampir di seluruh provinsi mengalami perubahan yang cukup signifikan disebabkan wabah ini. Salah satu aspek yang terdampak ialah kegiatan perekonomian, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati pun menyebutkan bahwa terdapat empat sektor yang paling tertekan akibat wabah virus corona atau Covid-19 yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan sektor keuangan. Pertumbuhan ekonomi pun diprediksi akan mengalami kontraksi. Karyawan perusahaan atau pabrik-pabrik mengalami PHK dan dirumahkan sampai dengan waktu yang belum pasti kapan berakhir. Tentunya banyak dari mereka yang masih menunggu kepastian, apakah tetap bisa bekerja seperti sedia kala atau pasrah dengan kondisi yang terjadi saat ini namun kebutuhan hidup keluarga tetap harus berjalan. Sektor usahapun seperti UMKM tidak luput dari dampak pandemi Covid-19, selain peraturan dari pemerintah pusat maupun daerah para pelaku usaha dengan berat hati mengurangi aktivitas bahkan menutup tempat usaha meraka mencari nafkah untuk keluarga. Masa krisis bukanlah sebuah alasan bagi anak muda untuk bersemangat membangun sebuah wirausaha. Melainkan masa krisis justru membuat kita ditantang untuk berinovasi serta berkreativitas sebaik mungkin, memanfaatkan teknologi digital dan tentunya memaksimalkan peluang yang ada di depan mata. Peluang yang dimaksud di sini ialah peluang yang muncul saat dan setelah krisis, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai ide awal untuk membuka usaha yang orientasinya pada keuntungan dan dapat memberikan solusi alternatif kepada masyarakat setelah krisis.

 

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian dan sejarah entrepreneurship?
  2.  Bagaimana cara membangun jiwa entrepreneurship?
  3.  Bagaimana cara menumbuh kembangkan jiwa entrepreneur bagi mahasiswa?
  4. Bagaimana membangun jiwa entrepreneurship ditengah pandemi covid 19 saat ini ?

 

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

1.      Untuk dapat mengetahui apa itu Entrepreneurship.

2.      Untuk mengetahui bagaimana membangun jiwa Entrepreneurship.

3.      Untuk mengetahui strategi menumbuh kembangkan jiwa Entrepreneur bagi Mahasiswa

4.      Untuk mengetahui bagaimana membangun jiwa Entrepreneurship pada masa covid-19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Entrepreneurship (Kewirausahaan)

2.1.1 Pengertian

Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.

Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

2.1.2 Sejarah

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755 Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20 Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan ]DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang

2.1.3 Hakekat dan Ciri-ciri

Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :

1.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar      sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).

2.      Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).

3.      Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).

4.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).

5.      Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.

6.      Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Menurut Munawir Yusuf (1999) Ciri kewirausahaan yaitu :

1.      Motivasi berprestasi

2.      Kemandirian

3.      Kreativitas

4.      Pengambilan resiko (sedang)

5.      Keuletan

6.      Orientasi masa depan

7.      Komunikatif dan reflektif

8.      Kepemimpinan

9.      Locus of Control

10.  Perilaku instrumental

11.  Penghargaan terhadap uang.

 

2.2 Membangun Jiwa Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah keyakinan kuat yang ada dalam diri seseorang untuk mengubah dunia melalui ide dan inovasinya. Keyakinan ini kemudian ditindaklanjuti dengan keberanian mengambil risiko untuk mewujudkan ide dan inovasinya tersebut melalui organisasi yang didirikan, mulai dari membangun, memelihara, mengembangkan, hingga menghasilkan dampak nyata bagi dunia. Orang yang memiliki keyakinan tersebut disebut entrepreneur atau wirausahawan.

Menjadi seorang entrepreneur merupakan salah satu langkah untuk mencapai sebuah kesuksesan. Hampir setiap orang ingin menjadi wirausahawan atau entrepreneur sukses, namun hanya segelintir orang yang serius untuk “take action” dan mewujudkan impiannya menjadi entrepereneur sukses. Risiko dan perencanaan yang terlalu lama seringkali menjadi penghambat seseorang untuk maju dan menjalankan perusahaannya. Untuk membangun bisnis dan menjadi entrepereneur, sebagai langkah awal seseorang harus menumbuhkan jiwa wirausaha dan terjun langsung membangun bisnisnya. Ikuti beberapa tips berikut ini untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship :

1.      Memulai Bisnis dengan Niat & Keyakinan

Ini termasuk kunci dasar yang harus dimiliki oleh wirausahawan. Bagaimana tidak? Bila kita membuka bisnis tanpa adanya niat dan keyakinan, pasti bisnis tersebut tidak akan berjalan maksimal. Jadikan niat dan keyakinan untuk berwirausaha sebagai pondasi Anda membangun sebuah bisnis. Jika sudah berniat untuk berbisnis, langkah selanjutnya adalah menumbuhkan keyakinan Anda untuk membangun bisnis menjadi nyata dan meraih sukses.

2.      Memiliki Kecepatan Melihat Peluang

Banyak orang memulai bisnis mandiri karena memanfaatkan peluang yang mereka peroleh di lingkungannya. Peluang harus dicari, bila perlu pergilah melakukan perjalanan sekedar untuk mencari peluang-peluang bisnis. Karena setiap orang yang berwirausaha harus pandai mencari peluang. Dari peluang itulah bisa tercipta produk atau jasa yang dibutuhkan banyak orang. Jika Anda tertarik dengan dunia kuliner, lihat peluang bisnisnya di sini.

3.      Pelajari Kisah Sukses Orang Lain

Ada banyak kisah pengusaha sukses yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol, dengan perjuangan yang berat, jatuh bangun dan akhirnya mencapai kesuksesan yang besar. Kisah sukses seseorang dalam berbisnis ini dapat menumbuhkan motivasi Anda untuk melakukan hal serupa dan menghindarkan diri Anda dari ketakutan dan risiko yang akan dihadapi. Motivasi yang tinggi untuk berbisnis secara bertahap akan menumbuhkan jiwa entrepreneurship dalam diri Anda. Lihat kisah sukses pengusaha muda yang berhasil meningkatkan industri fashion Indonesia di sini.

4.      Modal

Kebanyakan orang ragu untuk memulai bisnis karena tidak ada modal (uang). Untuk mengatasi hal ini, Anda harus mencari modal. Caranya? Kita harus kerja terlebih dahulu. Kerja pun harus serius. Tidak hanya memandang job desk kita. Kerjakan beberapa hal lain dalam pekerjaan. Selain menambah pemasukan, juga menambah pengalaman kita dalam dunia kerja. Modal juga bisa didapatkan dengan cara meminjam ke Bank ataupun pihak lain. Baca di sini untuk melihat tips mendapatkan modal usaha dari Bank.

5.      Fokus dalam Berwirausaha

Banyak halangan dan rintangan yang akan dihadapi dalam memulai sebuah bisnis. Oleh sebab itu sikap fokus yang dibarengi keyakinan dan optimis wajib dimiliki oleh seorang entrepreneur agar tidak mudah menyerah dan berhenti di tengah jalan.

6.      Memiliki Kemampuan Menjual

Hal ini sangat penting dimiliki oleh calon entrepreneur. Bila tidak, semua hanya tinggal angan-angan. Kemampuan menjual adalah satu-satunya cara untuk menarik minat orang agar mau membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Dengan terus melatih dan mencoba, kemampuan menjual dapat berkembang dari waktu ke waktu.

7.      Lakukan Sekarang Juga

Banyak orang menunda dan beralasan untuk tidak memulai bisnisnya, sehingga impiannya untuk memiliki bisnis hanya jalan di tempat tanpa tindakan untuk mewujudkannya. Seorang calon entrepreneur sukses harus memiliki keberanian untuk “take action” dan menghilangkan ketakutan-ketakutannya serta langsung terjun ke dalam bisnis yang direncanakannya. Jika Anda telah memulai dan menjalankan bisnis dengan konsisten, dengan sendirinya mental dan jiwa entrepreneurship akan terbentuk.

 

Untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita dapat melakukan beberapa hal, seperti:

a.       Mengikuti pendidikan formal.

Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan

b.      Mengikuti seminar-seminar kewirausahaan.

Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita

c.       Mengikuti pelatihan.

Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan

d.      Otodidak.

Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang kreatif

Untuk menjadi wirausaha sukses dan tangguh melalui inovasi, maka harus menerapkan beberapa hal berikut:

1.      Seorang wirausaha harus mampu beripikir secara Kreatif, yaitu dengan berani keluar dari kerangka bisnis yang sudah ada. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

2.      Seorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Misalnya, saat ini sedang maraknya penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia bisnis.

3.      Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang dimilikinya, agar konsumen tidak merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal.

4.      Seorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap leadership, kebersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya.

5.      Seorang wirausaha harus mampu membangun personal approach yang baik dengan lingkungan sekitarnya dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya.

6.      Seorang wirausaha harus selalu meng-upgrade ilmu yang dimilikinya untuk meningkatkan hasil usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat ditempuhnya dengan cara membaca buku-buku, artikel, internet, ataupun bertanya pada yang ahlinya.

7.      Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan mampu menjalankan konsep manajemen dan teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk mempelajari segala situasi bisnis atau usaha yang cepat berkembang dan berubah sangat cepat. Untuk itu perlunya daya kreativitas yang tinggi, analisis yang baik, intuisi yang tajam, kemampuan networking yang mendukung, serta strategi jitu dalam memasarkan produk atau jasa yang dimilikinya.

 

2.3  Strategi Menumbuh Kembangkan Jiwa Entrepreneur Bagi Mahasiswa

 kendala bagi seseorang terutama mahasiswa yang mencoba untuk memulai usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti takut mencoba, keterbatasan modal, inovasi, dan niat. Keempat faktor tersebut sebenarnya bisa diatasi jika seseorang memiliki pemikiran yang positif dan kreatif.  Mahasiswa sebagai calon penerus bangsa harus menyikapi itu dengan baik untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada. Jiwa wirausaha dapat dibangkitkan melalui pembelajaran ranah pendidkan. Semua itu dilakukan agar mereka bisa mengubah pola pikir mereka agar setelah lulus nanti mereka sudah merencanakan akan membuat usaha apa bukan mencari kerja apa. Karena itu, jika para mahasiswa, setelah keluar dari perguruan tinggi tidak memiliki jiwa wirausaha itu, mungkin karena pendidikan yang dikembangkan perguruan tinggi, tidak mengajarkan bagaimana cara membangkitkan jiwa wirausaha dalam diri mereka, sehingga mereka pasif dalam menghadapi masa depan mereka. Mereka harus diberikan bekal secara teoritis baru setelah itu melakukan survey ke beberapa perusahaan atau home industry agar mereke bisa melihat secara langsung dan menanyakan pengalaman-pengalaman pengusaha pengusaha tersebut. Itu sangat berguna untuk lebih meningkatkan jiwa wirausaha.

 

Masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang memiliki bekal ilmu dan kreatifitas yang diperoleh di dunia pekuliahaan sebaiknya memiliki mental berwirausaha dibanding menggantungkan hidup dengan mencari pekerjaan bersama dengan pengangguran lain yang mencari pekerjaan pula. seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memilikikemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.

Ada beberapa tips agar usaha yang kita jalankan berjalan lancar dan penuh dengan kemajuan, yaitu:

a.       Atur Waktu Secara Bijak

Seimbangkanlah dengan membagi waktu. Fokus berarti mengerjakan sesuatu dengan baik dan profesional, setelah selesai lakukan dengan baik dan profesional juga aktivitas lainnya. Aturlah waktu belajar, organisasi, dan bekerja.

b.      Buat Skala Prioritas

Orang sukses lebih sering menggunakan prioritas yang penting dan mendesak, sehingga tugas atau target dapat tercapai lebih cepat dan dengan waktu yang tidak terlalu mendesak. Buatlah kegiatan apa saja yang tergolong penting mendesak, penting dan kurang mendesak.

c.       Belajar lebih Tekun, bekerja Lebih baik

Tekadkanlah untuk belajar dan bekerja keras dan lebih cerdas. Sehingga suatu saat hasil yang didapatkan lebih besar daripada energi yang dikeluarkan.

d.      Jalin Relasi dan Tumbuhkan Kepercayaan

Dengan memiliki banyak relasi dapat mempermudah memajukan usaha. Kita bisa saling berbagi pengalaman dan dapat saling membantu dalam hal memajukan usaha yang dibangun.

e.       Usaha dan Doa

Manusia hanyalah perencana, namun Tuhanlah pemilik nasib kita. Doa tanpa usaha itu bohong, sedangkan usaha tanpa doa itu sombong. Keseimbangan doa dan usaha menuntun ke jalan kesuksesan.

 

 

2.4 Membangun Jiwa Entrepreneurship Pada Masa Covid -19

Untuk mulai membangunkan jiwa entrepreneur pada diri kita, dapat dimulai dengan membaca atau mengenal jenis usaha dari majalah, internet surat kabar dll, dapat juga dengan membaca biografi atau kisah sukses pengusaha, atau juga dengan mengikuti kursus-kursus, observasi langsung dengan pelaku bisnis.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merintis usahanya :

1.      Faktor keluarga pengusaha

2.      Sengaja terjun menjadi pengusaha

3.      Kerja sampingan ( Iseng )

4.      Coba-coba

5.      Terpaksa

Jiwa wirausaha atau entrepreneur dapat muncul pada diri seseorang dikarenakan oleh beberapa faktor :

·         Necessity Entrepreneur yaitu menjadi wirausaha karena terpaksa dan desakan kebutuhan hidup.

·         Replicative Entrepreneur, yang cenderung meniru-niru bisnis yang sedang ngetren sehingga rawan terhadap persaingan dan kejatuhan.

·         Inovatif Entrepreneur, wirausaha inovatip yang terus berpikir kreatif dalam melihat peluang dan meningkatkannya.

Oleh sebab itu, jangan takut untuk memulai, karena kendala orang memulai usaha:

·         Adanya ketakutan akan rugi atau bangkrut

·         Merasa tidak memiliki masa depan yang pasti jika berwirausaha;

·         Merasa bingung darimana memulai usaha.

 

Ada seorang pakar entrepreneur ketika ditanya pada sebuah seminar, strategi apa yang harus kita ambil ketika kita takut untuk rugi, jawabannya mulailah usaha lebih dari satu, karena kalau satu gagal insyallah masih ada yang kedua, tiga dst yang berhasil. Jadi usaha yang gagal tadi akan bisa ditutupi oleh usaha yang lain yang berhasil. Kita harus memiliki sifat berani, berani mengambil resiko dan berani memulai. Dalam buku “Cara Gila Menjadi Pengusaha”, entrepreneur harus berani untuk gagal, berani mencoba, berani merantau dan berani sukses. Menurut Ciputra, seorang yang memiliki semangat entrepreneur yang mampu mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas adalah :

1.      Menciptakan peluang bukan sekedar mencari peluang

2.      Melakukan inovasi produk

3.      Berani melakukan resiko yang terukur.

Paling simpel adalah beberapa kondisi seperti UMKM yang sekarang harus mulai menjual barangnya melalui e-commerce, pelajar harus mulai terbiasa belajar secara online, kemudian restoran yang sekarang mungkin harus mulai fokus ke urusan food delivery, sehingga harus menggunakan dapur utama atau central kitchen. Semua ini adalah peluang yang harus bisa ditangkap oleh pebisnis.

Kesempatan untuk dunia startup dan UMKM akan sangat besar karena perubahan behaviour orang dari offline ke online akan makin besar. Dunia perdagangan diyakini akan semakin beralih ke sistem online. Oleh karena itu, menurutnya kesempatan ini harus secara serius digunakan UMKM untuk mempelajari dan beradaptasi dengan sistem tersebut. “UMKM harus melihat efek-efek langsung dari perilaku konsumen dengan adanya efek PSBB dan WFH selama tiga bulan ini. Bisnis itu harus bisa terus merasakan perilaku konsumennya, termasuk efek new normal kepada masyarakat dan pola konsumsinya

Beberapa bisnis yang akan mendapat manfaat dari adanya era new normal adalah sektor e-commerce, logistik, cloud kitchen atau dapur kolektif, jasa antar makanan, dan sebagainya. Dengan adanya perubahan pola hidup masyarakat yang diyakini akan lebih memanfaatkan teknologi dan menjalani pola hidup sehat, maka sektor tersebut dengan sendirinya akan semakin berkembang dalam beberapa waktu ke depan. Jadi peluang dan kesematan sudah ada, dan semuanya dikembalikan pada kita untuk berani bergerak atau tidak, berani berubah atau tidak (Take Action)

Salah satu tokoh entrepreneur nasional Dr. (HC.) Ir. Ciputra pernah mengatakan terdapat tiga ciri utama seorang wirausahawan yang bisa dijadikan sebagai acuan :

1.      Memiliki eye sight masa depan yang tepat dan tajam

Mampu untuk melihat sebuah peluang bisnis yang mungkin saja tidak dapat dilihat oleh orang lain. Bisa melihat sebuah dreams or vision for future yang menakjubkan dan mengekspresikan dirinya sendiri.

2.      Memiliki karakter motivator dan innovator

Dapat menciptakan dan menemukan metode untuk menggapai mimpi dan visi yang luar biasa atau bisa disimpulkan bahwa seorang entrepreneur selalu termotivasi dan inovatif untuk mewujudkan cita-citanya.

3.       Siap dan bersedia taking any risks

Seorang entrepreneur sejati adalah seorang pemimpin, pendiri atau pelopor yang memiliki semangat, tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan atau resiko yang telah ia perhitungkan dan berpendirian yang teguh untuk selalu berani maju ke depan.

Masa krisis bukanlah sebuah alasan bagi anak muda untuk bersemangat membangun sebuah wirausaha. Melainkan masa krisis justru membuat kita ditantang untuk berinovasi serta berkreativitas sebaik mungkin, memanfaatkan teknologi digital dan tentunya memaksimalkan peluang yang ada di depan mata. Peluang yang dimaksud di sini ialah peluang yang muncul saat dan setelah krisis, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai ide awal untuk membuka usaha yang orientasinya pada keuntungan dan dapat memberikan solusi alternatif kepada masyarakat setelah krisis. Sebagai contoh sejumlah bisnis atau kewirausahaan yang muncul pasca pandemi seperti bisnis digital, fintech, layanan dukungan, jasa ekspedisi, kesehatan, nutrisi dan lainnya. Bagi masyarakat khususnya anak muda, di era industri 4.0 ini merupakan saat yang tepat untuk berwirausaha dan memiliki UMKM, karena semua faktor penunjang sudah dimudahkan lewat teknologi yang berkembang saat ini

Melihat dinamika global yang terjadi tentunya semangat dan mental kewirausahaan akan sangat berguna bagi bangsa Indonesia. Di depan tantangan akan jauh lebih besar, bukan hanya masalah kesehatan tapi juga persaingan global yang masuk ke semua lini kehidupan. Inilah momentum yang tepat untuk membangun mental masyarakat agar lebih kuat dan kompetitif.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                     BAB III KESIMPULAN

 

Wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.

Entrepreneurship adalah keyakinan kuat yang ada dalam diri seseorang untuk mengubah dunia melalui ide dan inovasinya. Keyakinan ini kemudian ditindaklanjuti dengan keberanian mengambil risiko untuk mewujudkan ide dan inovasinya tersebut melalui organisasi yang didirikan, mulai dari membangun, memelihara, mengembangkan, hingga menghasilkan dampak nyata bagi dunia. Orang yang memiliki keyakinan tersebut disebut entrepreneur atau wirausahawan.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar