MAKALAH
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Meira Dwi indah P
Disusun Oleh :
1. Ria Emilia Zahra (19.021.86231)
2. Rofi' Ngatul Ngizza (19.022.86231)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
MAMBA’UL ULUM KOTA JAMBI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berisi tentang” Kepemimpinan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan ” tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses belajar.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan karena pengetahuan yang kami miliki masih terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran bagi pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami ini.
Jambi, April 2020
` Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... .... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan Pendidikan................................................................. 2
B. Fungsi Utama Pemimpin Pendidikan.......................................................... ....
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemimpin................................................
D. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Pemimpin Pendidikan......................... ....
E. Pengertian dan Jenis – jenis Tenaga Kependidikan..........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi.
Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara struktur dan hasil sekolah. Oleh sebab itu dikatakan bahwa” keberhasilan sekolah adalah sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil.
Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kepemimpinan pendidikan ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemimpin ?
3. Apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ?
4. Bagaimana model-model kepemimpinan dalam pendidikan ?
5. Apa Pengertian dan Jenis – jenis Tenaga Kependidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu faktor-faktor yang mempengaruhi pemimpin
3. Untuk mengetahui apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan.
4. Untuk mengetahui model-model kepemimpinan dalam pendidikan.
5. Untuk mengetahui Pengertian dan Jenis – jenis Tenaga Kependidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
· Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisis menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan.
· Sondang P. Siagian, kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari pada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi.
· Mardjin syam (1966) mengartikan kepemimpinan sebagai keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta mengingatkan orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan, atau dengan definisi yang lebih lengkap dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses pemberian jalan yang mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti dalam lapangan apa dan dimana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu.[1]
Dengan demikian, Kepemimpinan Pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
B. Fungsi Utama Pemimpin Pendidikan
· Pemimpin membantu tercapainya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa kebebasan.
· Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.
· Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif.
- Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif.
- Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.
Sedangkan dari definisi berikutnya memberikan indikasi bahwa :
- Seorang pemimpin berfungsi sebagai orang yang mampu menciptakan perubahan secara efektif di dalam penampolan kelompok.
- Seorang pemimpin berfungsi menggerakan orang lain, sehingga secara sadar orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemimpin
Ngalim Purwanto (2004) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pemimpin, sebagai berikut :
1. Keahlian dan Pengetahuan
Keahlian dan pengetahuan yang dimaksud di sini adalah latar belakang pendidikan atau ijazah yang dimilikinya, sesuai tidakna latar belakang pendidikan itu dengan tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabannya, pengalaman kerja sebagai pemimpin, apakah pengalaman yang telah dilakukannya mendorong dia untuk memperbaiki dan mengembangkan kecakapan dan keterampilanya dalam memimpin.
2. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatannya.
Tiap organisasi atau lembaga yang tidak sejenis memiliki tujuan yang berbeda, dan menuntun cara-cara pencapaian tujuan yang tidak sama. Oleh karena itu, tiap jenis lembaga memerlukan perilaku dan sikap kepemimpinan yang berbeda pula.
3. Sikap-sikap Kepribadian Pemimpin
Kita mengetahui bahwa secara psikologi manusia itu berbeda-beda sifat, watak, dn kepribadiannya. Ada yang selalu bersikap keras dan tegas, tetapi ada pula yang lemah dan kurang berani. Dengan adanya perbedaan-perbedaan watak dan kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing pemimpin, meskipun beberapa orang pemimpin memiliki latar pendidikan yang sama dan diserahi tugas pemimpin dalam lembaga yang sejenis, karena perbedaan kepribadiannya akan menimbulkan perilaku dan sikap yang berbeda pula dalam menjalankan kepemimpinannya.
4. Sikap-Sikap kepribadian Pengikut
Tentang sifat-sifat pengikut, yaitu mengapa dan bagaimana anggota kelompok menerima dan mau menjalankan perintah atau tugas-tugas yang diberikan oleh pemimpin.
D. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Pemimpin Pendidikan
1. Keterampilan Dalam Memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk hal itu antara lain ia harus menguasai bagaimana caranya : menyusun rencana bersama, mengajak anggota berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk “morale” kelompok, bersama-sam membuat keputusan, menghindarkan “working on the group” dan “working for the group” dan mengembangkan “working with within the group”, membagi dan menyerahkan tanggung jawab, dan sebagainya. Untuk memperoleh keterampilan diatas perlu pengalaman, dan karena itu pemimpin harus benar-benar banyak bergaul, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya. Yang penting jangan hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.[2]
2. Keterampilan Dalam Hubungan Insani
Hubungan insani adalah hubungan antar manusia. Ada dua macam hubungan yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari : 1) hubungan fungsional atau hubugan formal, yaitu hubungan karena tugas resmi atau pekerjaan resmi; dan 2) hubungan pribadi atau hubungan informal atau hubungan personel, ialah hubungan yang tidak didasarkan atau tugas resmi atau pekerjaan, tetapilebih bersifat kekeluargaan.
Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu hubungan fungsional atau hubungan personal, adalah saling menghargai. Bawahan menghargai atasan dan sebaliknya atasanpun harus menghargai bawahan.
3. Keterampilan Dalam Proses Kelompok
Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan partisipasi anggota-anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang dimiliki para anggota kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses kelompok adalah hubungan insani dan tangung jawab bersama. Pemimpin harus jadi penengah, pendamai, moderator dan bukan menjadi hakim.
4. Keterampilan Dalam Administrasi Personil
Administrasi personil mencakup segala usaha menggunakan keahlian dan kesanggupan yang dimiliki oleh petugas-petugas secara efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi personil ialah : seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan dan pengembangan serta kesejahteraan. Menemukan yang paling penting dari kegiatan diatas ialah kegiatan seleksi dalam memilih orang yan paling sesuai dengan tugas dan pekerjaannya yang berpedoman pada “the right man in the right place”.
6. Keterampilan Dalam menilai
Penilaian atau evaluasi ialah suatu usaha untuk mengetahui sampai dimana suatu kegiatan sudah dapat dilaksanakan atau sampai dimana suatu tujuan sudah dicapai . Yang dinilai biasanya ialah : hasil kerja, cara kerja dan orang yang mengerjakannya.[3]
Adapun teknik dan prosedur evaluasi ialah : menentukan tujuan penilaian, menetapkan norma/ukuran yang akan dinilai, mengumpulkan data-data yang dapat diolah menurut kriteria yang ditentukan, pengolahan data, dan menyimpulkan hasil penilaian. Melalui evaluasi, guru dapat dibantu dalam menilai pekerjaannya sendiri, mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Selain guru, personila lainnya perlu dievaluasi seperti petugas (karyawan) tata usaha, petugas BK, dan sebagainya, untuk mengetahui kemajuan/ kekurangannya.
Kazt mengemukakan tiga keterampilan/skill yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin, ialah human telation skill, techinal skill, dan conceptual skill. Seberapa jauh ketiga keterampilan itu harus dipunyai pemimpin sesuai dengan kedudukannya.
· Human Relation Skill
Kemampuan berhubungan dengan bawahan. Bekerja sama menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dan kooperatif. Terjalin hubungan yang baik sehingga bawahan merasa aman dalam melaksanakan tugasnya.
· Technical skill
Kemampuan menerapkan ilmunya kedalam pelaksanaan (operasional) Dalam rangka mendayagunakan/memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Melaksanakan tugas yang bersifat operasional. Memikirkan pemecahan masalah-masalahyang praktis. Makin tinggi tingkat manager, secara relatif technicalskill makin kurang urgensinya.
· Conceptual Skill
Di dalam melihat sesuatu secara keseluruhan yang kemudian dapat merumuskannya, seperti dalam mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan lain-lain. Dalam hubungan perlu ditekankan bahwa seorang pemimpin yang baik, adalah pemimpin yang tidak melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional. Lebih banyak merumuskan konsep-konsep. Keterampilan ini ada juga yang menyebut dengan managerial skill.
E. Pengertian dan Jenis – jenis Tenaga Kependidikan
Pengertian Tenaga Kependidikan
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Menurut Hadari Nawawi, 2000; Kinggundu, 1989 pengertian Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebangun dengan pengertian manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia (SDM) adalah manusia yang memiliki potensi, bekerja, menjadi asset dan modal non material di suatu organisasi.
Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian.
Manajemen tenaga kependidikan adalah kegiatan mengelola personal pendidikan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai tugas dan fungsinya agar berjalan dengan dengan efektif.
Manajemen tenaga kependidikan didefinisikan pula sebagai kegiatan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan. yang dimaksud tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang pelaksanaan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instructor, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Adapun guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Jenis – jenis Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan terdiri atas tenaga fungsional kependidikan seperti penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan dan pustakawan; tenaga teknis kependidikan seperti laboran dan teknisi sumber belajar; tenaga pengelola satuan pendidikan seperti kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah; tenaga administratif yaitu staff ketatausahaan pendidikan.
Menurut Undang – Undang RI No.14 Tahun 2005 ada dua kategori pendidik, yakni guru dan dosen. Yang dimaksud guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan yang disebut dosen adalah pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 point 2) yang dikenal sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi.[4]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan pendidikan sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.
Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan/pengembangan dan pemberhentian.
DAFTAR PUSTAKA
Hartani, A.L, 2011, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo MS, Djohar, 2006, Guru, Pendidikan & Pembinaannya, Yogyakarta: CV. Grafika Indah
Sismiati Atiek, Rugaiyah, 2011, Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia Indonesia
Suharno, 2008, Manajemen Pendidikan, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2009, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta
[1] Hartani, A.L, 2011, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo MS, Djohar, 2006, Guru, Pendidikan & Pembinaannya, Yogyakarta: CV. Grafika Indah. Hal 123.
[2] Sismiati Atiek, Rugaiyah, 2011, Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia Indonesia. Hal 64.
[3] Suharno, 2008, Manajemen Pendidikan, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Hal 72.
[4] Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2009, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta. Hal 84.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar